Sadar kala Muhammadiyah dan Nahdiyyin di adu
domba tentang Qunut subuh dan Tahlilan
sehingga mereka sibuk berdebat dan melupakan dakwah kepada kaum abangan.......
Sadar kala Tarbiyah Dan Hizbut Tahrir
diadu domba tentang Khilafah dan Politik Parlemen sehingga perlahan lahan sibuk
berdebat dan membiarkan orang2 tak paham islam mengatur umat islam
indonesia.....
Sadar kala Jihadis dan Salafi di adu
domba tentang klaim ahlus sunnah ,Murji’ah atau Khawarij sehingga secara tidak
langsung membiarkan Syiah berkembang pesat di Nusantara....
Sadar Kala Adu domba saling menuduh
Wahabi dan Ahlul Bid’ah ......sehingga membiarkan Orang Liberal perlahan
memasukkan paham mereka terhadap Masyarakat....
Sadar kala umat Islam begitu mudahnya
berselisih dan berpecah belah...dan bahkan saling mengkafirkan......
Untukmu umat Islam yg Rindu
Persatuan.....
Masih ingatkah kala dulu kala Ibunda
Aisya ra dan Sahabat Muawiyah serta sahabat Ali bin abu Tholib
Rodhiallohuanhu......dalam Perang Shiffin Dan Jamal?
Kala umat islam di pecah belah oleh
orang munafik dan pelopor Syi’ah...........
Abdullah
bin Saba’ dan Al Asytar An Nakhai
..................................................
Dan peperangan
terjadi begitu saja..........bahkan begitu banyak umat islam yang terbunuh....
Namun
apakah mereka saling mengkafirkan....
Apakah
Mu’awiyyah mengkafirkan Ali ra...atau Ibunda Aisyah mengkafirkan Muawiyyah.....
Ini
bahkan tak Cuma sekedar beda pemahaman.....
Ini
Perang yang dilakukan sesama pejuang Islam......
Bahkan
sebagian sesama veteran Badar atau Khondaq dll
Tapi
apakah mereka mengkafirkan......?
( Al-Hujurat :9 )
Namun kita yang hanya berbeda faham sedikit...
Namun kita yang hanya berbeda faham sedikit...
Yang Esensinya
tidak merubah KalimatULLOH.........
Hanya
sebatas furu’ saja...begitu mudahnya mengkafirkan....dan merasa benar
sendiri....
Masih banyak
PR kita...untuk mereka orang islam yang belum paham keislaman...
Yang mudah
terpengaruh budaya Liberal dan Sekuler..
Jangan
Habiskan Tenaga kita untuk Berdebat dengan sesuatu yang ujungnya perselisihan..
Lihatlah
,begitu Legowonya Hati Ali Radhiallohu’anhu...
betapa persatuan dan
keutuhan umat itu lebih diatas segalanya.
Bila
egois dan serakah, demi status kedaulatan baiah ummat atas kekuasaanya. Tentu
Sayyidina Ali bin Abi Thalib akan memilih terus memerangi pihak Muawiyyah bin
Abi Sufyan yang sudah diambang kekalahan.
Tapi
Ali bin Abi Thalib lebih mementingkan ishlah dan ukhuwwah umat ini daripada
gelar atau status Khalifah yang mutlak.
Bukankah
dengan memenangi perang dan meraih kekuasaan dia bisa menulis sejarahnya
sendiri yang Agung?
Tapi
Ali bin Abi Thalib tidak peduli siapa benar dan siapa yang salah. Siapa menang
dan siapa yang kalah. Yang terpenting, umat harus satu Hati dalam satu
kesatuan.
0 komentar:
Posting Komentar